Blogger Widgets Blogger Widgets

Recent Comments

Theme Name:mysticgrunge Author:FreeThemeLayout / DreamTemplate Author URI:http://www.freethemelayouts.com/ Date:2010 Bloggerized by:Agus Ramadhani URI:Zoomtemplate.com | o-om.com ================================================= */ MysticGrunge is a Cool Wordpress Theme Convert to Blogger Template special for you from Zoomtemplate.com. Setting For SEO | (example: ZoomTemplate) | (example: ZoomTemplate) Manual Footer Set Banner:
  • banners
  • banners
  • banners
  • banners
  • For Navigation Menu:

    Sabtu, 25 Agustus 2012


    Materi Jejaring Komputer
    Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair(UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
    Kabel UTP
    UTP, singkatan dari �Unshielded Twisted Pair�. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
    Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.
    Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden � made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable.


    Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hubke hub.
    • Straight Cable
    Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
    Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (568 A) :
    1. putih hijau
    2. hijau
    3. putih oranye
    4. biru
    5. putih biru
    6. oranye
    7. putih coklat
    8. coklat
    • Cross Over Cable
    Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
    untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung � ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu
    ujung nya seperti ini :

    1. putih hijau
    2. hijau
    3. putih oranye
    4. biru
    5. putih biru
    6. oranye
    7. putih coklat
    8. coklat
    maka ujung lainya harus bertipe seperti ini
    1. putih oranye
    2. oranye
    3. putih hijau
    4. biru
    5. putih biru
    6. hijau
    7. putih coklat
    8. coklat
    Coaxial Cable
    Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
    Thick coaxial cable (Kabel Coaxial �gemuk�)
    Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
    Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
    • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
    • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
    • Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
    • Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
    • Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
    • Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
    • Setiap segment harus diberi ground.
    • Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
    • Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
    Thin coaxial cable (Kabel Coaxial �Kurus�)
    Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atauThinNet.
    Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan denganTConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
    • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
    • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
    • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
    • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahantransceiver, kecuali untuk repeater.
    • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
    • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
    • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
    • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
    • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
    Kalau kita biasa crimping cable menggunakan tipe straight dengan model pengkabelan 568B bertemu dengan 568B


    Untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/Switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Jika mau menghubungkan komputer ke HUB/Switch, gunakan kabel straight.

    Dalam pengkabelan straight dan cross, kita bisa lihat standar yang sudah ditetapkan untuk masalah pengkabelan ini, EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.
    EIA/TIA 568A --- EIA/TIA 568B



    Kabel Straight
    Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
    Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
    menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

    Lebih detailnya, lihat gambar berikut : [klik untuk memperbesar]

    Penggunaan kabel straight :
    menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
    menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
    menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
    menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
    menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa
    Kabel crossover
    Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.

    Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
    Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
    Penggunaan kabel crossover :
    menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
    menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
    menghubungkan komputer ke port uplink Switch
    menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch
    Port biasa VS Port uplink
    Untuk menghubungkan dua buah HUB/Switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/Switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/Switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya.




    0 komentar:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More